Home » , , » SELINGKUH DENGAN KAKAK IPAR NONTON FILM BOKEP

SELINGKUH DENGAN KAKAK IPAR NONTON FILM BOKEP


Selingkuh Dengan Kakak Ipar Ia ingat bahwa malam itu, Nonton Film Bokep dia dengan sengaja dan sadar menyanggupi permintaan Gede untuk melayaninya layaknya suami-istri. Memang, saat itu dia tak pikir panjang karena ingin menyelamatkan Citra, tapi setelah semuanya selesai, barulah Sovi menyadari bahwa yang diperbuatnya tetap tak pantas. Dia adalah istri Bram… hanya Bram yang berhak menikmati tubuhnya. Dia menyadari bahwa ada yang berubah dalam dirinya, dan beberapa minggu lalu dia khilaf ketika dalam suatu hari dia bermain api dengan si tukang sayur, Pak Giman, dan dua pengamen, Marvel dan Bolang. Sovi sudah bertekad akan menjaga kehormatannya sebagai istri, namun ternyata dia tak mampu menahan godaan yang muncul dari dalam dirinya sendiri, mulai dari dorongan untuk menggoda para karyawan di kantor, berpenampilan seksi ketika di mall, bahkan ketika seharusnya dia bisa menjaga kehormatan waktu dipaksa Gede.
Ya, Selingkuh Dengan Kakak Ipar Sovi sedang merasa lemah dan bersalah kepada Bram. Sovi juga takut rumah tangganya dengan Bram akan tergoncang kalau Bram tahu apa yang terjadi. Seminggu itu Sovi tak banyak bicara, dan sering menangis. Bram bingung dibuatnya. Awal-awalnya, Bram berkali-kali berusaha menghibur Sovi dengan berbagai cara, dari membelikan baju baru sampai mengajak makan di luar, tapi Sovi tetap murung. Sovi juga sudah seminggu tidak menanggapi ajakan Bram untuk berhubungan seks. Ada sedikit trauma yang hinggap dalam benak Sovi. Sovip kali Bram mendekatinya dan berusaha berintim-intim, misalnya dengan merangkul dan mencium, Sovi selalu teringat kembali akan kasar dan brutalnya Gede serta anak buahnya. Jadilah dia selalu menolak dengan halus. Bram bisa merasakan istrinya sedang bermasalah, tapi dia tak bisa berbuat apa-apa ketika Sovi tidak merespon semua usahanya.

Selingkuh Dengan Kakak Ipar Mang Enjup tertarik mendengar nama Sovi disebut. Sudah agak lama sejak terakhir kali dia bertemu Sovi. Dan Mang Enjup belum lupa dengan niat busuknya terhadap Sovi. Tentu saja, Mang Enjup tidak akan menunjukkan itu semua di depan Bram. Laki-laki tua cabul itu sudah sangat berpengalaman. Jadi dia hanya memberi saran.
“Bram,” kata Mang Enjup,
“Gimana kalo si Sovi disuruh ke psikolog aja? Siapa tau kalau ke orang yang ahli, Sovi mau cerita. Sukur-sukur masalahnya bisa dibantu.” Mang Enjup merogoh kantongnya, membuka dompet, mencari-cari sesuatu di dalamnya, lalu akhirnya mengambil satu kartu nama putih dengan tulisan warna merah dan biru



YANG LEBIH HOT DISINI >>> https://goo.gl/a9is52 <<<
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Copyright © 2013. filmsemi - All Rights Reserved
Proudly powered by Filmsemi